Jumat, 01 Januari 2010

Setia itu masih ada

Sosok ku adalah wanita ke tiga dari tiga bersaudara,namaku nisa dan aku hidup dengan keluarga ku yang disitu hanya ada wanita,seorang ayah bagiku hanya bayang2 dibalik 4 wanita,yaitu aku ibu dan kedua kakakku,aku tak pernah tau alasan ayah apa hingga dia harus mencari rupiah dan meninggalkanku sekian lama,saat ada teman yang bertanya padaku"sejak kapan ayahku merantau?hem....sejak aku masi SD,lama sekali bagiku berpisah dari sosok seorang ayah yang aku banggakan,aku dan kedua kakak ku hanya bisa meyakinkan ibu kalo kita akan membalas senyuman ibu dengan kebanggan yang akan kami persembahkan,aku tak pernah meliahat sosok ibu yang mampu bertahan berpuluh tahun pisah dengan orang yang sangat dicintainya.

Setia itu masi ada dimata wanita yang agung,ibu husniah namanya ibu yang aku banggakan yang mampu mengorbanka perasaannya demi anak2 nya,sekarang tinggal aku yang masi menjadi tanggungan keluarga karna aku masi ada dibangku kuliah semester 8,kedua kakak ku sekarang sudah dibilang mapan karna dia sudah mendapatkan penghasilan tetap dan menikah,kakak pertamaku ada diperpajakan,sedangkan kakak kedua ku dia seorang bidan dan aku calon psikolog,,heheheh PD banget aku,itu janjiku buat ibu dan bapak.

Alasnku ambil jurusan sikologi karana aku ingin tau bagaimana perasaan ibu dan bapak saat tinggal berjauhan,aku ingin pelajarin tetang sesuatu yang tak nampak tapi bisa dirasakan,aku ingin lulus dengan cepat karana aku ingin bapak pulang untuk selamanya buka satu tahun sekali.

Saat ini aku berjauhan dengan keluarga ku,menuntut ilmu selalu menjadi tanggung jawabku karnah itu amanah dari seorang bapak yang tega meninggalkan cintanya di tanah air dan merantau kenegeri jiran,, bukan hal yang mudah,aku jadi tak pernah bisa membayangkan saat bapak lelah bagai mana caranya mengeluh dan pada siapa beliau bertukar pikiran,tapi bapak menjawab segala yang aku bayangkan,laki2 tangguh itu tak pernah mengeluh dan selalu bersyukur dan tak menjadikan semuanya beban melainkam tanggung jawab yang harus dipertangungjawabkan kelak,semua itu aku lihat saat bapak pulang waktu lebaran,satu2nya laki2 yang memeluk ibu yang menagis karna rindu"satu tahun itu tak terasa karna itu bukan beban melainkan ujian dari kesetian mu bu'(kata itu yang aku dengar saat bapak memeluk ibu)

tak ada yang aku banggakan dari diriku,,tapi aku bangga menjadi anak pasangan yang amat tangguh,,Bapak merantau saat kakak pertamaku menginjak kuliah sampai saat ini,bisa dibayang berapa lamanya itu.....

Bersambung....

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda